Fungsi ActionScript

Bagian: 2—Navigasi

Abstrak: Action play, stop, goToAndPlay, goToAndStop. Berbagai opsi action goTo. Even dan berbagai even mouse.

Prasyarat: Dasar-dasar ActionScript (lihat Bagian 1)

Salah satu fungsi mendasar dari ActionScript adalah untuk membuat navigasi movie Flash. Yang dimaksud navigasi ini adalah bagaimana membantu user untuk masuk ke bagian-bagian movie tertentu misalnya frame atau scene tertentu. Navigasi ini erat kaitannya dengan sistem menu dan struktur konten suatu movie Flash.

Untuk navigasi standar, action yang paling banyak digunakan adalah action yang terdapat dalam kategori Basic Actions, yaitu: Stop, Play, dan GoTo. Stop digunakan untuk menghentikan movie, Play digunakan untuk menjalankan movie. Sedangkan GoTo memiliki dua variasi, yaitu gotoAndPlay dan gotoAndStop. Sesuai dengan namanya gotoAndPlay memerintahkan Flash untuk masuk ke frame atau scene tertentu dan memainkannya. Action gotoAndStop adalah kebalikannya.

Menghentikan Movie

Buka file yang disertakan di dalam CD, Navigasi project.fla (dapat juga didownload dari mwmag.com). Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter). Anda akan melihat suatu animasi yang cukup panjang terdiri dari 96 frame. Lihat Gambar 1.

Anda akan melihat bahwa movie dimainkan terus menerus (loop). Anda sama sekali tidak memiliki kontrol terhadap animasi tersebut. Kita akan mengontrol movie dengan skrip sederhana berisi action stop, play, dan goto. Buat layer baru dengan nama action. Anda akan menempatkan action di frame di layer tersebut. Biasakanlah untuk membuat action di layer tersendiri supaya memudahkan revisi.

Seleksi frame terakhir, yaitu frame 96. Kemudian klik kanan dan dari menu pulldown pilih Insert Blank Keyframe.

Klik dua kali frame terakhir, yaitu frame 96 untuk membuka Frame Action Panel. Masukkan skrip sederhana berikut:

stop();
// Tekan + > Basic Actions > Stop

Tutup Action Panel. Perhatikan keyframe 96, Anda akan melihat terdapat simbol huruf alfa. Ini berarti frame tersebut sudah memiliki action di dalamnya.

Lakukan Test Movie. Movie akan berhenti di frame terakhir.

Menambahkan Action goto

Sekarang Anda akan menambahkan action goto ke dalam movie. Dobel klik frame terakhir di layer (96) untuk membuka kembali Action Panel.

Pilih baris pertama yang mengandung action stop, kemudian klik tanda minus (-) untuk menghapus action tersebut. Kemudian tambahkan action goto:

gotoAndPlay(66);
// Tekan + > Basic Action > Go To
// pada isian Frame masukkan angka 66

Lakukan Test Movie. Anda akan melihat movie dimainkan pertama kali sampai frame terakhir kemudian kembali ke frame 66.

Lebih Lanjut Mengenai Action Goto

Action gotoAndPlay ataupun gotoAndStop memiliki beberapa parameter yang penting untuk diperhatikan. Dengan mengubah parameter Anda dapat memerintahkan Flash untuk menuju frame, scene, atau label frame tertentu. Lihat opsi action goto di Gambar 2. Beberapa parameter dan keterangannya dapat dilihat di Tabel 1.

Menggunakan Tombol untuk Navigasi Movie Flash

Selama ini Anda tidak dapat secara interaktif mengontrol jalannya movie. Anda menggunakan tombol untuk navigasi movie Flash. Untuk itu digunakan mouve event. Movue event sebenarnya hanya salah satu dari beberapa event handler. Ada beberapa macam event handler, yaitu Mouse Event, Key Event, dan Clip Event. Untuk saat ini kita hanya membahas Mouse Event. Event menandakan suatu kejadian yang terjadi, kalau dinamakan mouse event, secara sederhana dapat dikatakan mouse event tersebut adalah segala kejadian yang berkaitan dengan mouse, baik itu penekanan tombol mouse, pergerakan mouse, dll.

Buka file Navigasi project.fla.

Buat layer baru dengan nama action kemudian klik dua kali frame 1 dan berikan action stop untuk frame 1.

Buatlah sebuah instans tombol di layer baru.

Seleksi instans tombol tersebut kemudian buka Action Panel (dari menu bar Window > Actions). Masukkan skrip berikut untuk tombol:

on (release) {
gotoAndPlay(2);
}
// Tekan + > Basic Actions > Go To
// Di pilihan Frame masukkan frame yang dituju yaitu 2

Saat action goto dipilih maka Flash otomatis memunculkan salah satu even mouse, yaitu on (release), di mana even ini merupakan default Flash, sebab sering digunakan. Even on (release) menerangkan apa yang akan terjadi saat tombol mouse diangkat. Dalam contoh di atas Anda memerintahkan untuk memainkan movie mulai dari frame 2.

Lakukan Test Movie. Sekarang Anda perlu menekan tombol untuk memainkan movie.

Buat 2 buah instans tombol lagi di stage. Seleksi salah satu tombol dan buka Action Panel. Masukkan skrip berikut:

on (release) {
stop();
}
// Tekan + > Basic Actions > On Mouse Event
// Tekan + > Basic Actions > Stop

Seleksi tombol yang lain, kemudian masukkan skrip berikut:

on (release) {
play();
}
// Tekan + > Basic Actions > On Mouse Event
// Tekan + > Basic Actions > Stop

Lakukan Test Movie. Anda akan melihat, bahwa Anda dapat menghentikan atau memainkan movie pada titik di mana Anda inginkan dengan menekan dua tombol terakhir. Lihat Gambar 3.

Lebih Lanjut Mengenai Even

Even mouse adalah satu dari beberapa jenis even yang diberikan Flash. Yang lainnya yaitu even Key dan even Clip. Even Key mengacu pada apa yang terjadi dengan keyboard, sementara even Clip mengacu pada apa yang terjadi di klip movie. Untuk even mouse sendiri, selain release, terdapat pula even lain yang dapat dimonitor. Lihat Gambar 4 dan Tabel 2.

Anda dapat mencoba sendiri bereksperimen dengan berbagai even mouse tersebut. Sebagai catatan, tidak hanya satu buah even mouse saja yang dapat diterapkan pada tombol. Anda dapat menerapkan berbagai even untuk satu instans tombol. Misalnya:

on (rollOver) {
play();
}

on (rollOut) {
stop();
}

on (release) {
gotoAndPlay(2);
}

Pada contoh di atas, dengan instans tombol yang sama Anda menerapkan tiga buah handler even yang berbeda. Pada saat pointer mouse bergerak di atas area hit tombol maka movie dimainkan, sedangkan saat pointer bergerak menjauhi area hit maka movie klip dihentikan. Dan pada saat tombol mouse dilepas—setelah tombol ditekan tentunya—movie akan dimainkan kembali dari frame 2.

Selain itu Anda juga dapat menggunakan beberapa even untuk masuk ke perintah berikutnya yang sama, seperti ini:

on (release, rollOut) {
gotoAndPlay(2);
}

Uraian di atas merupakan dasar dari sebuah navigasi movie Flash. Di edisi berikutnya Anda akan diajak untuk membuat sistem menu yang lebih kompleks. Salah satunya adalah menu pulldown, yaitu dengan menggabungkan animasi dan beberapa buah even mouse sekaligus. Selamat mencoba dan sampai jumpa di kesempatan mendatang.

Aku takkan pernah mampu untuk berjanji
Menemani harimu hingga esok hari
Tapi jika kau terima, biarkan aku mencintaimu
Hari ini saja… dengan semua cinta yang kupunya

Aku bukanlah pengabulan dari doamu
di malam saat bintang jatuh
Tapi jika kau mau, aku dapat menjadi bintang
yang menerangi keindahanmu setiap malam

Aku takkan s’lalu bisa membahagiakan hati
Tak luput salah, mungkin ku juga menyakiti
Tapi jika kau ikhlas, cintaku takkan berbatas
Meski terkadang sakitimu, itu aku khilaf

memasang kabel UTP

Tutorial singkat ini cocok banget buat yang sedang mo bikin jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari 2 client, yang pake hub (jauh lebih murah ketimbang router :D). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data.

UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair". Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair soalnya di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.

Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Nah klo cuman buat misal bikin jaringan komputer di kantor ato kampus ato warnet, paling ngirit ya pake yang kategori 3. Udah lebih dari cukup.

Setau gue ada banyak merek yang beredar di pasaran, cuman yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Per meternya berkisar dari Rp. 1500 - 2000,- Kalau mau jatuh murah dan pakenya banyak beli aja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150meteran. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya tuh bentuknya kayak colokan telepon cuman lebih besar. Bilang aja mo beli konektor RJ-45. Harganya klo ngecer sekitar Rp.2500,- an

Foto RJ45 - Konektor untuk kabel UTP

Foto RJ - 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang

Crimp Tool Satu lagi yang sangat penting, kamu kudu punya tang khusus buat masang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya “crimp tool". Ini alat gunanya buat ‘ngematiin’ ato ‘nanem’ ato apalah istilahnya itu konektor ke kabel UTP. Jadi sekali udah di ‘tang’ udah ga bisa dicopot lagi itu konektor. Harganya memang agak mahal dibanding tang biasa. Antar Rp.75rb - 150rb. Dan klo mo lebih ok, biar ga nanggung tambah duit lagi sekitar 125rban buat beli lan tester. belinya yang merek dari taiwan aja. lebih murah. bentuknya tuh kayak kotak, dan ada lampu lednya 8 pasang, bisa kedap kedip.

OK sekarang peralatan udah siap, gue mulai aja. Secara umum pemasangan kabel UTP ada 2 tipe, tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?

OK! Untuk tipe straight itu digunakan buat nyambungin dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross untuk client langsung ke client (cpu to cpu) ato dari hub ke hub.

Kita bahas dulu yang tipe straight
Urutan pin tipe straightTipe ini paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya sih begini (dilihat dari bolongannya konektor, dari kiri ke kanan - lihat foto disamping) : 2 orange - 1 ijo - 2 biru - 1 ijo - 2 coklat . 2 orange disini maksudnya pasangan orange muda sama orange tua, dst. Tapi ga usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung sini urutan pin pertamanya orange muda, maka ujung yang lain urutan ping pertamanya juga harus orange muda. jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan. Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung cuman pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi soal. Buat jelasnya coba lihat foto dibawah, yang gue foto dari sebuah buku (coba tebak! bisa ga, buku apa hayuooo? :D)

Straight Tru dan cross pin
Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straigh, yang kanan yang cross

Nah waktu mo pasang kamu potong ujung kabelnya, trus susun kabelnya trus ratain pake piso potong yang ada di crimp tool. Kamu ga perlu repot repot harus ngelepasin isolasi pada bagian ujung kabel, soalnya waktu kamu masukin itu kabel ke konektor trus di gencet pake crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor nembus mpe dalem kabel. Perhatikan, agar gencetnya yang keras. soalnya klo ga keras kadang itu pin ga tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalo udah trus kamu tes pake lan tester. Masukin ujung ujung kabel ke alatnya, trus nyalain, klo lampu led yang di lan tester nyala semua, dari nomor 1 mpe 8 berarti kamu sukses. Klo ada salah satu yang ga nyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu kamu gencet lagi pake tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalo udah kamu gencet kok masih ga nyambung, coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 blon. Klo ternyata udah bener dan masih gagal, berarti memang kamu hari ini sedang tidak beruntung.. kesian deh.. hehe.. ulang lagi aja.. okay!

LAN TESTER
LAN TESTER - alat buat ngecek kabelnya nyambungnya bener ato ga. Untuk tipe straight klo bener ntar dari led 1 mpe 8 berkedip.

Berikut adalah foto dari bawah dari ujung kabel UTP yang udah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):

Contoh konektor RJ45 yang udah dipasang di kabel UTP dan berhasil dengan baik
urutan pin standar

Dan klo yang ini ga standar, coba perhatiin urutan warna pinnya… ga standar banget. tapi tetep aja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):

Contoh konektor RJ45 yang udah dipasang di kabel UTP dan berhasil dengan baik - TIDAK STANDAR
urutan pin TIDAK standar

Sekarang Tipe Cross
Untuk tipe cross itu dipake buat nyabungin langsung antar 2 pc, ato yang umumnya buat nyambungin antar hub. (misal karena colokan di hubnya kurang). Cara pasangnya juga sebenarnya gampang. sama seperti tipe straight, pin yang dipake juga sebenarnya cuman 4 pin aja, pin 1-2-3 dan 6. Nah yang beda pas pasangnya. Klo di tipe cross, pin 1 nyambung ke pin 3 ujung yang lain. pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Jelasnya coba deh liat “Gambar 5?. Praktisnya gini, di ujung pertama kamu susun pinnya sesuai standar buat yang tipe “straight” nah di ujung yang laen kamu susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross".

masih bingung ? gini deh gampangnya:
ujung pertama:
1: orange muda
2: orange tua
3: ijo muda
4: biru muda
5: biru tua
6: ijo tua
7: coklat muda
8: coklat tua

maka diujung yang lain harus begini:
1: ijo muda
2: ijo tua
3: orange muda
4: biru muda
5: biru tua
6: orange tua
7: coklat muda
8: coklat tua

agak ngerti kan? jadi disini posisi nomor 1,2,3 ma 6 yang dituker.. Nah ntar klo pas di tes pake LAN tester ntar led 1,2,3, ma 6 saling bertukar. Klo tipe straight kan nyalanya urutan, nah klo tipe cross ada yang lompat lompat. Tapi yang pasti kudu nyala semua tiap led dari nomor 1 mpe 8.

Ok deh selamat bikin jaringan. Semoga kamu bisa berhasil waktu pasang konektor di kabelnya.. hehe.. Moga ilmu ini berguna buat kamu, soalnya waktu dulu gue pertama bikin jaringan lucu banget deh, buat ngupas kabelnya gue masih pake cutter, padahal kan udah ada tuh di crimp toolnya. Udah gitu ujung ujungnya tiap kabel aku kelupas lagi pake cutter. padahal yang betul ga usah di kupas atu atu, biarin aja rata, soalnya ntar pas di ‘crimp tool’ kan itu pin masing masing tembus ke dalem kabelnya.. bego deh dulu.. moga kamu ga melakukan hal sama kayak dulu.

atau;;;;;

1. Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool.

2. Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 1 cm dengan menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian seperti dua buah silet saling berhadapan itu untuk mengupas)

3. Susun kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun dengan susunan standar untuk Stright atau T568A. Apabila anda merasa kurang nyaman dengan susunan kabel coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan kabel.

4. Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata.

5. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel) sampai rapih. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai ujung kabel tidak lebih dari 1cm.

6. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.

7. Setelah anda yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel kedalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.

8. Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Dan apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.

9. Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi.

10. Apabila anda yakin sudah memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuat selanjutnya adalah test dengan menggunakan LAN tester apabila ada. Apabila anda tidak memiliki LAN tester jangan takut anda cukup melihat kembali kabel yang sudah terpasang, memastikan bahwa anda sudah cukup kuat memasang nya dan semua ujung kabel terlihat dari bagian depan RJ-45 maka hampir bisa dipastikan pemasangan kabel UTP tersebut sukses.

top